Senin, 01 Februari 2016

RIVIEW BUKU TEROR MERRIED " KAPAN KAWIN?!"



Judul Buku  : TEROR MERRIED
Penulis       : Hilal Ahmad, Lilo Rohili Dkk
Penerbit     : Gramedia
Halaman     : 130 hal
ISBN        : 978-979-22-7680-0

JODOH ITU DI TANGAN TUHAN
TAPI KALAU KITA TIDAK MEREBUTNYA DARI TANGAN TUHAN,
MAKA SELAMANYA JODOH ITU AKAN TETAP BERADA DI TANGAN TUHAN.

Kalian  termasuk JOMBLOWERS...?
Sudah bergabung di Pergerakan Ikatan Jomblo Lucu dan Imut, a.k.a ijo lumut yang punya cabang di seantero nusantara?
Bagi jomblowers, menikah adalah hal yang membosankan karena kerap menjadi pertanyaan basa-basi saat bertemu kawann lama atau sahabat baru.

Ibu-ibu bapak-bapak
Siapa yang punya anak bilang aku
Aku yang tengah malu
Sama teman-temanku
Karna Cuma diriku
Yang tak laku-laku.

        Untuk orang-orang yang usianya menjelang 30tahun atau bahkan lebih dan menyandang status lajang, biasanya mulai mengalami singdrom teror merried, Teror yang nggak pandang bulu. Sangat berbeda dengan teror bom yang dilakukan teroris seperti ditelevisi. Pelaku teror bomnya tidak diketahui. Tapi teror tersebut datang dari orang-orang disekitar kita. Datang dari seggala penjuru mata angin. Lewat telephon, sms, email, facebook, bahkan terornya langsung didepan mata sendiri. Kalau uda begini bawaannya lemes yang ada. Dada terasa sesak, pandangan mulai gelap, keluar keringat, badan terasa panas dingin, dan hidung mimisan, ( halah......lebay melambay....!).
Bersiap-siaplah untuk menyangkal petanyaan dan sanjungan
“kapan mau nikah?!”
“kapan menyusul?”
“ha ha ha kasihan banget lu, uda 32 tahun tapi fungsinya cm buat pipis doank?”
“lu terlalu idealis kali, makannya gak laku-laku”
“Nikah itu ibadah,”
“Dengan menikah genaplah separuh agama kita,” dan.....teror merried pun tinggal menunggu waktu meledak dengan sendirinya dikepala orang-orang yang ditanyainya.
        Well, sebenarnya nggak ada yang salah sih dengan mereka yang bertanya tentang menikah, dan hal yang sangat lumrah pula jika mereka bertanya seperti itu secara mereka melihat kematangan usia para jomblowers sudah mencukupidi tambah lagi dengan penghasilan yang cukup memadai. Tapi kalau in every moment jomblowers dapat pertanyaan yang ujung-ujungnya kepernikahan, Jomblowers bisa stres juga ma men!!!!!! ( emang nggak ada topik lain apa??)
        Guys!! Yang namanya beban psikologis untuk orang-orang yang belum menikah pasti ada aja, mau dimana aja kita hidup, di rumah, di sekolah, kendaraan, di kota maupun yang di desa. Orang yang belum menikah yang tinggal di ibu kota dengan sosial yang lebih kepada individualisme, mungkin bisa bernafas agak lega, gunjingan serta teror tidak begitu heboh. Berbeda dengan orang yang belum menikah yang tinggal di desa, karena kehidupannya yang rukun, dengan gampang orang akan mengetahuinya. Teror terhadap orang yang belum menikah akan merata. Nggak tanggung-tanggung brow, sekampung orang-orang pada tahu (weleh....weleh....).
        Alasan kenapa hingga sekarang mereka masih betah menjomblo, adalah karena belum menemukan seseorang yang belum bisa menggetarkan tubuhnya seperti tersetrum listrik ratusan ribu volt, atau belum ada yang bisa membuat pandangan matanya nggak beralih ke makhluk lain selain “seseorang itu”. Alasan lain adalah para jomblowers ini belum siap secara lahiriyah.
        Kalau ngomongin masalah jodoh memang nggak akan menemukan jawabannya. Sebab, jodoh memang misteri. Jodoh termasuk rahasia Allah ( termasuk hidup dan mati ). Nggak ada yang tahu. Kalau boleh pinjam tagline-nya buku kumpulan cerpen Gilalova 2, bahwa cinta itu nggak kemana-mana. Termasuk urusan jodoh, kadang-kadang kita sudah mencari jauh-jauh jodoh kita, eh malah dapatnya tetangga sendiri. Jodoh juga kadang aneh, datang tak diundang, pulang tak di antar ( tagline Gialova 3 nich ), ujug-ujug datang menghampiri kita, tanpa kita sadari.
        Karena sifatnya yang misteri, makannya, yuk kita memohon kepada Allah agar digampangkan jodoh kita, of course jodoh yang baik untuk kita. Dan itu merupakan keharusan, untuk teman2 yang kebetulan masuk dalam kategori yang sama nasibnya, selama masih ada niat di diri kita, in syaa Allah akan menemukan jalan, so, diteror menikah? Siapa takut! Hellow......!