Judul
Buku : TEROR MERRIED
Penulis : Hilal Ahmad, Lilo Rohili Dkk
Penerbit : Gramedia
Halaman : 130 hal
ISBN : 978-979-22-7680-0
JODOH ITU DI TANGAN TUHAN
TAPI KALAU KITA TIDAK
MEREBUTNYA DARI TANGAN TUHAN,
MAKA SELAMANYA JODOH ITU AKAN
TETAP BERADA DI TANGAN TUHAN.
Kalian termasuk JOMBLOWERS...?
Sudah bergabung di Pergerakan
Ikatan Jomblo Lucu dan Imut, a.k.a ijo
lumut yang punya cabang di seantero nusantara?
Bagi jomblowers, menikah
adalah hal yang membosankan karena kerap menjadi pertanyaan basa-basi saat bertemu
kawann lama atau sahabat baru.
Ibu-ibu bapak-bapak
Siapa yang punya anak bilang aku
Aku yang tengah malu
Sama teman-temanku
Karna Cuma diriku
Yang tak laku-laku.
Untuk orang-orang yang usianya menjelang
30tahun atau bahkan lebih dan menyandang status lajang, biasanya mulai
mengalami singdrom teror merried, Teror yang nggak pandang bulu. Sangat berbeda
dengan teror bom yang dilakukan teroris seperti ditelevisi. Pelaku teror bomnya
tidak diketahui. Tapi teror tersebut datang dari orang-orang disekitar kita. Datang
dari seggala penjuru mata angin. Lewat telephon, sms, email, facebook, bahkan
terornya langsung didepan mata sendiri. Kalau uda begini bawaannya lemes yang
ada. Dada terasa sesak, pandangan mulai gelap, keluar keringat, badan terasa
panas dingin, dan hidung mimisan, ( halah......lebay melambay....!).
Bersiap-siaplah
untuk menyangkal petanyaan dan sanjungan
“kapan
mau nikah?!”
“kapan
menyusul?”
“ha
ha ha kasihan banget lu, uda 32 tahun tapi fungsinya cm buat pipis doank?”
“lu
terlalu idealis kali, makannya gak laku-laku”
“Nikah
itu ibadah,”
“Dengan
menikah genaplah separuh agama kita,” dan.....teror merried pun tinggal menunggu waktu meledak dengan sendirinya
dikepala orang-orang yang ditanyainya.
Well, sebenarnya nggak ada yang salah
sih dengan mereka yang bertanya tentang menikah, dan hal yang sangat lumrah
pula jika mereka bertanya seperti itu secara mereka melihat kematangan usia
para jomblowers sudah mencukupidi tambah lagi dengan penghasilan yang cukup
memadai. Tapi kalau in every moment
jomblowers dapat pertanyaan yang ujung-ujungnya kepernikahan, Jomblowers bisa
stres juga ma men!!!!!! ( emang nggak ada topik lain apa??)
Guys!! Yang namanya beban psikologis
untuk orang-orang yang belum menikah pasti ada aja, mau dimana aja kita hidup,
di rumah, di sekolah, kendaraan, di kota maupun yang di desa. Orang yang belum
menikah yang tinggal di ibu kota dengan sosial yang lebih kepada
individualisme, mungkin bisa bernafas agak lega, gunjingan serta teror tidak
begitu heboh. Berbeda dengan orang yang belum menikah yang tinggal di desa,
karena kehidupannya yang rukun, dengan gampang orang akan mengetahuinya. Teror terhadap
orang yang belum menikah akan merata. Nggak tanggung-tanggung brow, sekampung
orang-orang pada tahu (weleh....weleh....).
Alasan kenapa hingga sekarang mereka
masih betah menjomblo, adalah karena belum menemukan seseorang yang belum bisa
menggetarkan tubuhnya seperti tersetrum listrik ratusan ribu volt, atau belum
ada yang bisa membuat pandangan matanya nggak beralih ke makhluk lain selain “seseorang
itu”. Alasan lain adalah para jomblowers ini belum siap secara lahiriyah.
Kalau ngomongin masalah jodoh memang
nggak akan menemukan jawabannya. Sebab, jodoh memang misteri. Jodoh termasuk
rahasia Allah ( termasuk hidup dan mati ). Nggak ada yang tahu. Kalau boleh pinjam
tagline-nya buku kumpulan cerpen Gilalova 2, bahwa cinta itu nggak kemana-mana.
Termasuk urusan jodoh, kadang-kadang kita sudah mencari jauh-jauh jodoh kita,
eh malah dapatnya tetangga sendiri. Jodoh juga kadang aneh, datang tak
diundang, pulang tak di antar ( tagline Gialova 3 nich ), ujug-ujug datang
menghampiri kita, tanpa kita sadari.
Karena sifatnya yang misteri, makannya,
yuk kita memohon kepada Allah agar digampangkan jodoh kita, of course jodoh
yang baik untuk kita. Dan itu merupakan keharusan, untuk teman2 yang kebetulan
masuk dalam kategori yang sama nasibnya, selama masih ada niat di diri kita, in
syaa Allah akan menemukan jalan, so, diteror menikah? Siapa takut! Hellow......!