Senin, 30 November 2015

PERAN,TUGAS DAN FUNGSI PUSTAKAWAN



PERAN,TUGAS DAN FUNGSI PUSTAKAWAN 

Jadi pustakawan itu harus sadar diri, sadar akan tugas dan fungsinya. Sadar akan perannya, dan juga sadar untuk mengelolah.
Jika kesadaran itu tidak ada, maka mustahil seorang pustakawan itu bisa mengatur dan mengelola perpustakaan layaknya “ perpusakaan”. Yang ada perpustakaan itu hanya tempat menampung buku-buku, hanya di tata yang penting tidak berantakan tanpa peduli dengan mekanisme yang sebenarnya, jika ada yang pinjam di catat, dan jika tidak ada ya duduk-duduk doank, mainan Hp, atau malah ngerumpi gak jelas, dan lucunya jika ditanya sama pemustaka / pengunjungnya tentang buku apa yang bisa dijadikan referensi untuk tugas mereka, pustakawannya hanya bisa menjawab “ cari saja sendiri dirak-rak buku, bisa baca kan?” terlebih jika ditanya tentang profesinya, selalu menjawab “ saya penjaga perpust” .
Pantesan perpustakaannya hanya berfungsi sebagai tempat penampungan buku semata, bukan digunakan sebagaimana mestinya. Lah wong dia profesinya penjaga perpust, coba kalau profesinya pengelola perpust, jadi lain ceritanya.
Hai Mbk / Mas yang selama ini menganggap profesinya hanya sebagai penjaga perpust. Ketahuilah kita itu dibayar bukan untuk jadi satpam buku yang kerjanya hanya jagain buku, tapi kita itu dibayar dan diberi amanah untuk bisa mengelola dan memfungsikan perpustakaan itu sebagai sumber ilmu, sumber inspirasi dan tempat rekreasi...
Jika selama ini kalian masih tertidur atau setengah sadar, maka bangkitlah....wujudkan perpustakaan sebagaimana fungsinya . jika kau tidak mengetahui apa dan fungsi perpustakaan maka belajarlah kepada ahlinya. Kalian bisa berkunjung ke perpustakaan-perpustakaan terdekat yang sudah menjalankan fungsi perpustakaan dengan baik, kalian juga bisa minta bimbingan di Perpustakaan Daerah , atau juga bisa magang selama satu atau dua hari di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Pasti mereka akan membantu dengan senang hati.
Jangan dibilang mentang-mentang ann nulis kayak gini terus kalian menganggap bahwa ann mengerti tentang ilmu perpustakaan. TIDAK!! Ann juga belum mengerti tentang seluk beluk Ilmu Perpustakaan. Tapi ann juga belajar. Bertanya dari perpustakaan satu ke perpustakaan lainnya, tak puas hanya disitu, ann juga bergabung dengan sebuah komunitas di luar kota, karna di tempat ann memang belum ada wadah atau komunitas yang mendukung.
Maaf , Ann tidak mencaci, atau tidak menyombongkan diri. Ann hanya ingin kalian bangkit, jangan putus asa jika kalian tidak di anggap, atau hanya dipandang sebelah mata, tunjukkan dengan prestasi dan karya-karyamu kepada mereka yang beranggapan negatif tentang mu, kalaupun mereka tidak menghargaimu, teruslah berkarya karna masih banyak orang-orang diluar sana yang bisa menghargai profesi kita.
Gak adil rasanya kalau Ann hanya ngomel-ngomel gak jelas kayak gini, Emmmmmm.......OK! Ann akan sedikit membahas apa itu pustakawan tugas dan fungsinya.


PUSTAKAWAN
Pustakawan adalah seorang tenaga kerja bidang perpustakaan , baik melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan kegiatan sekolah formal. Pustakawan adalah orang yang bertanggung jawab terhadap gerak majunya perpustakaan. Pustakawan harus mempunyai kemampuan berkominikasi sehingga dapat dengan mudah mengidentifikasi keperluan pemustaka, mampu mengembangkan teknik dan prosedur kerja dibidang perpustakaan, mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk keperluan pengembangan perpustakaan, mampu melaksanakan penelitian dibidang perpustakaan , dokumentasi dan informasi secara mandiri.
Pustakawan merupakan salah satu sumber daya yang menggerakkan sumberdaya lain dalam organisasi perpustakaan yang memungkinkan perpustakaan dapat berperan secara optimal didalam melaksanakan tugas pokok, dan fungsinya. Dengan demikian, pustakawan menjadi ujung tombak keberhasilan dalam penyebarluasan informasi di perpustakaan.
Perpustakaan itu selalu dituntut agar selalu dapat memberikan pelayanan yang berkualitas bagi pemustaka, tetapi masih banyak perpustakaan yang belum dapat melakukan hal tersebut. Kualitas layanan pengguna tidak hanya ditentukan dari fasilitas dan koleksi bahan pustaka yang ada diperpustakaan, akan tetapi juga bagaimana cara pustakawan dalam memberikan pelayanan, seperti bagaimana cara pustakawan bersikap dan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
Seorang pustakawan harus selalu berfikir positif. Seorang pustakawan seharusnya tidak hanya ahli dalam mengkatalog, mengklasifikasikan koleksi, akan tetapi harus mempunyai nilai tambah, karena informasi terus berkembang.
Peran pustakawan itu tidaklah ringan seperti pendapat pada umumnya yang mengatakan bahwa seorang pustakawan merupakan pegawai tak bermutu, yang kerjanya hanya menunggui tumpukan buku-buku. Pustakawan sudah saatnya mengekspresikan diri sebagai media iformasi yang berkualitas. Bukan hal yang mudah mengembalikan peran pustakawan sebagaimana mestinya sebagai media informasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pustakawan dituntut untuk memberikan pelayanan yang memuaskan pemakai. Bagaimana kualitas pelayanan yang dapat memuaskan pemakai informasi? Salah satunya adalah peran aktif pustakawan yang kreatif dalam mengelola informasi. Pustakawan dituntut untuk aktif dan giat bekerja dalam menyampaikan informasi dalam aneka produk kemasan-kemasan yang menarik dan sampai kepada pemakai.
Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan
Pustakawan membantu lembaga merencanakan pengadaan buku-buku/ bahan pustaka / media elektronika. Pengurusan pelayanan perpustakaan, perencanaan pengembangan perpustakaan, pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/ bahan pustaka/ media elektronika. Mengiventaris dan mengadministrasikan buku/ bahan pustaka/ media elektronika. Melakukan pelayanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat. Menyusun tata tertip perpustakaan, dan menyusun laporan pelaksanaan secara berkala.


Peran Pustakawan
1.       Menjadi mitra bagi pengguna
Menjadi mitra artinya harus turut mengambil bagian penting dalam kegiatan pengembangan akademik, ataupun penelitian. Dengan demikian tenaga perpustkaan atau pustakawan bukan sekedar mencarikan informasi dan memberi bantuan teknis demi peningkatan mutu kegiatan yang bersangkutan dan juga mutu dari lembaga itu sendiri.
2.       Keahlian Melek Informasi
Saat ini pustakawan dituntut tidak hanya trampil mengurusi buku atau jenis media informasi lain. Namun dituntut untuk bisa menguasai penelusuran informasi yang menjadi sebuah terobosan baru dan tantangan kedepan bagi pustakawan dalam mengemban tugas mulia untuk mengelola informasi yang ada di  perpustakaan dimana pustakawan tersebut bekerja.
Yang dimaksud melek informasi disini adalah kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan kapan informasi dibutuhkan, mengidentifikasi, dan menemukan lokasi informasi yang dibutuhkan, mengidentifikasi sumber informasi, menemukan lokasi informasi secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi secara kritis, mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi kedalam pengetahuan yang ada, dan juga mengkomunikasikan informasi tersebut.

Sudah saatnya kita buktikan kepada orang-orang yang menganggap kita remeh, orang-oarang yang hanya memandang kita hanya dengan sebelah mata, bahwa pustakawan juga bisa berprestasi dibidangnya. Dan satu hal yang pasti. Mereka yang menghujat profesi kita, meremehkan profesi kita , mereka itu sejatinya tidak mampu mengerjakan apa yang kita kerjakan. Percayalah....
So, jangan berkecil hati hanya karna profesi kita sebagai pustakawan, karna pustakawan itu penyambung lidah dari informasi, dan berbanggalah karna pustakawan juga turut andil dalam mencerdaskan kehipupan bangsa.

Sulistyo-Basuki.(1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta : Gramedia. Pustaka
http://www.tuanguru.com/2011.

Sabtu, 28 November 2015

PERCERAIAN



PERCERAIAN

Wanita manapun pastinya tidak menginginkan perceraian hadir dalam bahtera rumah tangganya. Namun siapa pun tidak dapat menolak datangnya takdir, jika itu harus terjadi maka terjadilah.
Akan tetapi pada umumnya banyak sekali wanita yang tidak mengerti bagaimana Islam mengatur tentang perceraian dalam rumah tangga.
Sesuatu yang halal yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah talak ( cerai ). Ini menunjukkan kepada kita bahwa perceraian bukanlah suatu tindakan yang haram. Memang tujuan kita menikah bukanlah untuk bercerai, tapi ketika kondisi pernikahan sudah tidak bisa memberikan barokah kepada kedua belah pihak, maka bercerai adalah jalan penyelesaian. Perceraian itupun terjadi secara baik-baik. Tanpa harus menyisakan sisa-sisa kemarahan atas kondisi penyebab perceraian atau persengketaan masalah pembagian harta setelah perceraian.
Mengapa perceraian adalah sesuatu hal yang halal tapi sangat dibenci Allah SWT? Karena ketika terjadi sebuah perceraian, silaturrahmi yang terputus tidak hanya antara suami dan istri. Tetapi juga silaturrahmi dua pihak keluarga. Dan yang paling mendapat pengaruh adalah kondisi anak-anak dari pasangan itu. Tetapi sekali lagi, perceraian tidak selalu merupakan suatu hal yang buruk.
Masalah perceraian ini, kita sering mendengar berita para selebritas yang bercerai dengan berbagai macam alasan mau tidak mau fenomena tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi kita sebagai orang yang belum menikah. Entah itu memberikan pegaruh positif atau bahkan memberikan pengaruh negatif yang akan kita warnai pribadi kita.
Salah satu pengaruh negatif itu adalah munculnya ketakutan untuk menikah. Kita akan takut jika nantinya pernikahan kita pun akan menjadi seperti itu. Sedangkan pengaruh positifnya yang mungkin kita dapatkan adalah kita merasa terpancing untuk mempelajari berbagai penyebab orang bercerai. Proses itu sedikit demi sedikit akan memunculkan keinginan agar nanti ketika menika sebisa mungkin kita menghindari penyebab-penyebab perceraian tersebut.
Terlepas dari pengaruh-pengaruh tersebut, fenomena nikah cerai secara pasti akan mengundang komentar masyarakat mengenai pribadi kita. Hal ini tidak mungkin kita pungkiri karena itu adalah salah satu konsekuensi hidup bermasyarakat, kita sebagai orang yang berkependidikan mungkin bisa memaklumi yang menjadi penyebab terjadinya perceraian itu, tapi lain halnya dengan masyarakat luas yang berbeda latar belakang dan tingkat pendidikan.
Pada dasarnya, perceraian adalah satu hal yang halal tapi sebisa mungkin harus kita hindari. Karena pasti itu tidak menjadi tujuan dari pernikahan kita. Yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menjalani kehidupan setelah pernikahan. Kita harus belajar mengendalikan ego dari sekarang. Karena banyak dari kasus perceraian pada saat ini sering terjadi disebabkan ego yang tidak terkendali. Da yang terpenting adalah menjadikan kasus-ksus tersebut sebagai pelajaran dalam mempersiapkan diri untuk menikah.


SEBAB SEBAB TERJADINYA PERCERAIAN
1.       Orang Ketiga
Apabila ada orang ketiga berperilaku buruk seperti sisuami berselingkuh atau siistri juga demikian dan pasangan tidak bisa menerimanya. Hal ini bisa menjadi penyebab perceraian. Tergoda orang lain ( orang ketiga ) yang di anggap menggoda dari pasangan sendiri merupakan salah satu penyebab mengapa suami istri bercerai.
Perselingkuhan yang terjadi pada pernikahan dapat menghancurkan segalanya, tidak dapat dipungiri bahwa point ini menjadi hal yang paling sering menyebabkan terjadinya perceraian, yaitu karena hadirnya orang ketiga. Sekali lagi, jika ingin mempertahankan pernikahan Anda, jalani penuh tanggungjawab kepada-Nya. Hal ini dapat menjadi nafsu pengendali duniawi semata dan jangan sampai tega menyakiti pasangan resmi kita beserta keluarga, yaitu anak.
2.       Penganiayaan
Adanya kekerasan didalam rumah tangga seperti si suami kerap main tangan yang melibatkan si istri tidak tahan karena orang yang sehausnya memberikan perlindungan dan mengayomi ternyata justru melakukan kekerasa fisik atau bahkan tindakan yang bisa mengancam jiwa juga menjadi penyebab rumah tangga tidak harmonis yang akhirnya berpisah.
Kekerasan fisik ( KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga ) merupakan hal yang paling sering dijadikan alasan seseorang dalam mengajukan gugatan perceraian. Meskipun sudah dilarang oleh negara, namun kekerasa fisik masih banyak terjadi.
3.       Tidak Memiliki Keturunan
Memiliki anak adalah dambaan setiap suami istri dalam rumah tangga. Apabila salah satu pihak diketahui tidak bisa memberikan keturunan contohnya si suami atau istri yang mandul juga bisa memicu salah satu pasangan untuk mengakhiri dan meninggalkan pasangannya.
4.       Masalah Bersenggama
Rumah tangga yang bahagia dan harmonis biasanya juga bahagia dalam kehidupannya. Hasrat berjima’ yang tidak terpenuhi dari pasagannya bisa menjadi penyebab hubungan suami istri tidak harmonis. Selalu menolak berjima’ karena lelah, tidak bergairah bisa menjadi alasan untuk mencari kepuasan diluar, akhirnya berselingkuh, ketahuan, bubar dan bercerai.
5.       Kurang Komunikasi
Penyebab utama hancurnya suatu hubungan rumah tangga di sebabkan oleh buruknya jalinan komunikasih antar pasangan. Jika ini terjadi maka akan muda timbul salah paham antar keduanya. Kesalahpahaman menjadi kunci utama terjadinya pertengkaranyang bisa berakibat buruk dalam rumah tangga. Masalah kurangnya komumikasih rentan terjadi pada kasus pernikahan campur ( dengan warga asing ), pernikahan beda agama, pernikahan beda kultur.
6.       Merasa Diabaikan
Perhatian yang tidak didapat dari pasangan membuat jurang pemisah semakin lebar, hal inilah yang ditenggarai menjadi salah satu faktor penting terhadap terjadinya kegagalan dalam suatu hubungan. Oleh karena itu, jika tidak ingin bahtera rumah tangga kita mengalami kehancuran, mulai untuk saling memberikan perhatian pada pasangan masing-masing. Walaupun suami istri yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan atau kantor, namun berusahalah tetap menjaga romantisme dalam rumah tangga dan pentingnya kebersamaan keluarga.
7.       Perkataan Kasar ( intimidasi )
Perkataan kasar atau tabiat kasar saat berbicara yang sering dilontarkan pasangan sering membuat merasa tidak dihargai oleh pasangan, selain dua hal diatas, alasan ini menjadi dua penyebab utama terjadinya kehancuran dalam rumah tangga. Terlebih jika ditambah dengan ancaman dan intimidasi dari pasangan. Jelas, cara tersebut tidak dibenarkan dan mungkin menanamkan kebencian dalam hati pasangan. Sebaiknya, hindari kemarahan yang meledak-ledak. Lebih baik diam, saling berintrospeksi dan memohon petunjuk-Nya saat benar-benar marah besar. Saat sudah tenang, bicarakan semua permasalahan dengan baik dan tutur kata yang lembut terhadap pasangan. Tentu pasangan akan menerima, mendengar dan melaksanakan dengan senang hati apa yang menjadi harapan pasangan.
8.       Rasa Saling Curiga
Rasa saling curiga biasanya hadir ketika tidak adanya jalinan komunikasi yang baik antar kedua pasangan, buruknya komunikasi akan memicu berbagai permasalah dimasa yang akan datang. Jika pasangan suami istri sudah tidak saling mempercayai, bagaimana rumah tangga akan berjalan mulus tanpa keributan?
9.       Masalah Finansial
Masalah finansial keluarga dapat menjadi pemicu terjadinya konflik dalam rumah tangga, meskipun jarang yang menggunakan alasan ini saat ia mengajukan gugatan perceraian. Namun, jika terjadi ketimpangan pendapatan ekonomi antara suami dan istri, contohnya pendapatan yang diperoleh istri lebih besar, ini juga dapat memicu terjadinya konflik yang berujung pada perceraian.
10.   Tidak Lagi Tertarik Dengan Pasangan.
Perselingkuhan dapat terjadi saat seseorang mulai tidak terarik dengan pasangannya lagi. Rasa bosan sebenarnya merupakan hal yang wajar, namun tidak sepantasnya menggunakan alasan ini sebagai pembenaran jika dia telah mengikat janji setia dengan pasangannya. Agar pasangannya selalu tertarik, setiap pasangan harus menjaga komunikasi dengan baik, saling memahami kekurangan pasangan, menjaga penampilan di depan pasangan, dan selalu menjaga romantisme bersama pasangan.
Masalah dalam rumah tangga adalah wajar terjadi. Jadikan masalah tersebut sebuah pelajaran yang paling berharga untuk anda dan pasangan. Bicarakan semua permasalahan dengan baik-baik, tidak dengan emosi kemarahan. Jangan pernah mengulang kesalahan yang sama ( terutama hal yang menyakiti pasangan ), saling berintrospeksilah terhadap permasalahan yang terjadi untuk melangkah lebih baik kedepannya dan lebih bahagia bersama, apalagi jika sudah dikaruniai anak. Tidak ada anak yang sesungguhnya bahagia terhadap kondisi perpisahan kedua orangtuanya.
11.   Krisis moral dan akhlak
Selan ketidak harmonisan dalam rumah tangga, perceraian juga sering memperoleh landasan berupa krisis moral dan akhlak, yang dapat dilalaikannya tanggung jawab baik oleh suami ataupun istri, poligami yang tidak sehat, penganiayaan, pelecehan dan keburukan perilaku lainnya yang dilakukan baik oleh suami maupun istri, contohnya mabuk, berzina, terlibat tindak kriminal, bahkan utang piutang.
12.   Pernikahan tanpa cinta
Alasan lainnya yang kerap dikemukakan oleh suami dan istri, untuk mengakhiri sebuah pernikahan adalah bahwa pernikahan mereka telah berlangsung tanpa dilandasi adanya cinta. Untuk mangatasi kesulitan akibat akibat pernikahan tanpa adanya cinta, pasangan harus merefleksi diri untuk memahami masalah yang sebenarnya, juga harus berupaya untuk mencoba menciptakan kerja sama dalam menghasilkan keputusan yang terbaik.

13.   Istri tidak taat pada suaminya dalam hal-hal yang baik
Diantara kewajiban istri atas suaminya adalah , hendaknya seorang istri benar-benar menjaga amanah suami dirumahnya, baik harta suami dan rahasia-rahasianya, begitu juga bersungguh-sungguh mengurus urusan-urusan rumah.
Tidak patuh dan tidak taat kepada suami adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridho pada kedudukan yang Allah SWT telah tetapkan untuknya.
Bentuk ketidak taatan itu antara lain adalah :
Ø  Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ketempat tidur, dengan terang-terangan maupun dengan samar-samar.
Ø  Menghianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan pria lain
Ø  Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami kedalam rumah
Ø  Lalai dalam melayani suami
Ø  Mubadzir dan menghambur-hamburkan uang pada yang bukan tempatnya
Ø  Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya.keluar rumah tanpa izin suami
Ø  Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami..
Seorang istri sholihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami diatas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada allah SWT, ia akan taat kapan pun, dalam situasi apa pun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka, ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.
14.   Hubungan yang kurang baik antara seorang istri dengan orang tua suaminya ( mertua sang istri)
Terkadang seorang istri menginginkan agar seluruh perhatian dan kasih sayang sang suami hanya tercurah pada diriya. Tak boleh sedikitpun waktu dan perhatian diberikan kepada selainnya, termasuk juga kepada orang tua si suami. Padahal, disatu sisi, suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.
Salah satu bentuknya adalah cemburu terhadap ibu mertuanya. Ia menggap ibu mertua sebagai pesaing utama dalam mendapatkan cinta, perhatian, dan kasih sayang suami. Terkadang sebagian istri berani menghina  dan melecehkan orang tua suami, bahkan ia tak jarang berusaha merayu suami untuk berbuat durhaka kepada orang tuanya. Terkadang istri sengaja mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang tua dan keluarga suami, atau membesar-besarkan masalah , bahkan tak segan untuk memfitnah keluarga suami.
Ada  juga seoarang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istri, ia berusaha menjauhkan suami dari keluarganya denggan berbagai cara.
Ikatan pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan, namun juga pernikahan antar keluarga.kedua orang tua suami adalah orang tua istri, keluarga suami adalah keluarga istri, begitu juga sebaliknya. Menjalin hubungan baik dengan keluarga suami merupakan salah satu keharmonisan keluarga. Suami akan merasa tenang dan bahagia jika istrinya mampu memposisikan dirinya dalam keluarga suami. Hal ini akan menambah cinta dan kasih sayang suami. Akan tetapi jika sebaliknya hal ini dapat berakibat pada perceraian.
15.   Kondisi fisik istri yang sangat buruk, misalnya, seorang istri tidak bisa menjaga kebersihan dirinya dan tidak pernah berpakian bagus serta tidak mau memakai wangi-wangian di depan suaminya. Atau tidak bisa mengucapkan perkataan yang baik dan selalu bermuka masam ( cemberut ) ketika bertemu dan berkumpul dengan suami atau keluarganya.
16.   Suami yang tidak penyabar. Mungkin, faktor ini terjadi karena kelalaiannya, ataupun ketidak tahuannya watak dasar dan tabiat wanita yang Allah ciptakan. Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok
17.   Kondisi rumah tangga yang jauh dari suasana religius serta taat kepada Allah, apalagi jika di dalam rumah itu terdapat berbagai macam sarana yang merusak, seperti: siaran televisi, majalah-majalah ataupun cd-cd yang meruntuhkan sendi-sendi moral.
18.   Adanya masalah-masalah dalam pernikahan
Dalam sebuah pernikahan pasti tidak akan lepas dari yang namanya masalah. Masalah dalam pernikahan itu merupakan suatu hal yang biasa, tapi percekcokan yang berlarut-larut dan tidak dapat didamaikan lagi secara otomatis akan disusul dengan pisah ranjang seperti adanya perselingkuhan antara suami istri.
19.   Sibuk diluar rumah
Seorang istri terkadang banyak kesibukan diluar rumah. Kesibukan ini tidak ada salahnya, asalkan mendapat izin dari suami dan tidak sampai mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.jangan sampai aktifitas tersebut melalaikan tanggung jawabnya sebagai seoarang istri. Jangan sampai amanah yang dipikulnya terabaikan.
Ketika suami pulang dari mencari nafkah, ia mendapati rumah belum beres, cucian masih menumpuk, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Jika ini terjadi terus menerus , bisa jadi suami tidak betah dirumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya diluar atau dikantor dan dapat juga berakibat pada perceraian.
20.   Perkembangan sosio-emosional dari masing-masing pasangan.
Perkembangan sosio-emosional dihubungkan dengan dimensi penerimaan diri, otonomi dan ekspresi dari pasangan. Masalah-masalah dalam komunikasi dianggap sebagai masalah utama penyebab perceraian, baik itu laki-laki maupun wanita. Secara umum wanita lebih cenderung untuk merasa stres dan memiliki masalah dalam penyesuaian pernikahan dari pada laki-laki, kestabilan identitas maskulin dari suami, tingkat pendidikan, status sosial dan kemampuan untuk menerima semua bentuk pengekspresian emosi berdampak terhadap kebahagiaan pernikahan. Kestabilan pernikahan juga tergantung pada bagaimana masing-masing pasangan mencapai perasaan dan identitas dirinya. Pencapaian ini akan membantu untuk membangun keseimbangan kekuatan dan saling menghormati yang menjadi pusat dari emosional dan keintiman intelektual.

Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan, ada laki-laki dan ada perempuan, ada suka dan ada duka, ada pertemuan dan ada perpisahan. Sudah lumrah bagi setiap hal yang memiliki awal pasti juga memiliki akhir, tak terkecuali dalam ikatan pernikahan. Ada waktunya untuk kita bertemu dengan seseorang yang kita cintai dan ada pula waktunya ketika kita harus berpisah dengan seseorang yang harus disayangi. Perpisahan yang terjadi bukanlah akhir dari sebuah perjalanan hidup, melainkan sebuah pembelajaran untuk pendewasaan diri.
Semua yang terjadi dalam perjalanan hidup seorang manusia merupakan kehendak Allah SWT. Seorang manusia tak akan selamanya merasa bahagia dan juga tak akan selamanya menanggung nestapa. Dari semua perputaran kejadian yang kita temui pada setiap episode  kehidupan membawa pelajaran dan hikmahnya masing-masing agar kita semakin mengerti  hakikat penciptaan kita selaku hamba di muka bumi ini.

B. Ward Powers.2011. perceraian dan perkawinan kembali. Jakarta. Yayasan Komunikasi Bina Kasih
Nur’aisyah Albantany. Plus Minus Perceraian Wanita dalam Kacamata Islam. Tanggerang.  Sealova Media, 2014.

Jumat, 27 November 2015

APA ITU REPOSITORY



Apa itu Repository
Fiuhhhhh...........semua itu bermula saat mendapat undangan via E-mail dari kang Muhammad Hamim, sang master dari STAIN KEDIRI. Bunyi dari undangan itu adalah “ Workshop Infrastuktur Komunikasi Ilmia melalui Institutional Repository dan Rapat Koordinator Perpustakaan Perguruan Tinggi Agama Islam “. Sempet nggak ngeh ketika membaca temanya, ada kata asing yang belum pernah an denger sebelumnya, yaitu Repository.  Pengen banget rasanya tanya kepada kang Hamim tentang apa itu Repository. Tapi ann sempet mikir kenapa ann gak nyoba tanya ke mbah google yach!?. Yupz! Ann ambil hp android  ann OPPO (bukan pamer lho yach), dan langsung searcing di google tentang apa itu Repository.
Horeeeeeee!!!! Ketemu....
Girang banget setelah mendapatkan apa yang ann cari telah disediakan digoogle.langsung muncul sederet kalimat tentang definisi repository.
Repository adalah tempat dimana data disimpan dan dipelihara. Sebuah Repository dapat berupa tempat dimana data disimpan, tepat dimana secara khusus data dalam format digital disimpan.
Jegerrrrrrrrr .....!!!! masih belum mengerti sih, tapi kalo dilihat dari kalimat terakhir kayaknya itu semacam software dech....! aduh...software apa lagi ini?, slims saja belum ann kuasai, sudah dtambahi lagi dengan software yang belum ann ketahui kegunaan dan manfaatnya.
Mencoba mencari lagi dari deretan-deretan diantara pengertian Repository, mencoba mencari makna yang lebih bisa dimengerti tentang apa itu Repository, akhirnya nemu lagi di jipdi.blogspot.com mengartikan bahwa Repository adalah lokasi penyimpanan dari perangkat lunak yang mungkin diambil dan diinstal pada komputer, contoh software repository, Dspace, Eprints, Greenstone, Lontar UI dan banyak lagi software repository lainnya.Digital repository juga dikenal sebagai virtual atau perpustakaan digital.
Nah......kalo ini baru ann ngerti....perpustakaan digital. Dan dari banyak pengertian tentang  repository dapat disimpulkan bahwa repository adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu lembaga, dimana kekayaan tersebut digunakan sebagai media yang dapat mengangkat nama lembaga tersebut. Misal Lembaga Penelitian Ilmiah Remaja ( LIPI )memiliki banyak artikel ilmiah didalam gedung mereka, itu adalah kekayaan atau aset mereka. Dan sekarang ini sedang booming adalah munculnya digital repository menggunakan software, dimana repository tersebut disimpan dan diunggah ke internet agar semua orang dapat mengetahui kekayaan lembaga serta memanfaatkannya.
Udah sedikit faham nich sekarang tentang pengertian repository, tapi bagaimana bentuk dari software repository tersebut masih mengambang dan masih dalam tandatanya besar. Tapi fikir ann paling tidak nanti pas acara bisa sedikit nyambung dengan materi yang akan disampaikan tentang apa itu repository.
Dan tibalah hari H yang sudah ann tunggu-tunggu, dengan bermodalkan pesangon dari intansi sebesar Rp.250.000 an meluncur dengan naik buz patas ke STAIN,  (gak lagi-lagi dech naik buz ekonomi, pengalaman berdiri di buz ekonomi selama lebih dari 2 jam dengan tetengan yang luar biasa berat). Dan Alhamdulillah sampai di STAIN hanya memakan waktu kurang dari 2 jam. Berangkat jam 6 kurang sampai sana jam 07.25 WIB.
Langsung ikut gabung duduk diantara peserta, Alhamdulillah, meskipun telat tapi gak telat-telat amat, coz pas mencoba untuk fokus mendengarkan ternyata masih sambutan, sambutan yang disampaikan oleh p.Komar Kepala Perpustakaan STAIN KEDIRI.
Saatnya masuk ke materi repository, FOKUS! FOKUS! FOKUS! Tralala.....(kaya marsya and the bear aja). Ann buka tuh materi yang ada di stater kitt ( maaf ya kalo abjadnya salah) , “ Institutional Repository Sebagai sarana Komunikasi Ilmiah dan Strategi Pengembangannya “. Awal menyimak keterangan yang di lontarkan oleh pak Faizuddin Harliabsyah, MIM. Aduh......agak mumet n njelimet....sumpah! gak masuk di otak ann, eits! Bukan pak Faiz nya yang bermasalah, tapi ann aja yang gak loading...ya maklumlah namanya juga baru kenalan sama repository, kalo masih agak-agak bingung ya....lumrah lah. Its oke! Ann coba baca makalah dari p. Faiz sambil mendengarkan keterangan dari beliau. Dimalakalah ini ada definisi tentang institutional repository,  yaitu secara etimologi , repository dapat diartikan sebagai tempat untuk menyimpan ( archiving ). Sedangkan institutional bermakna kelembagaan atau yang dimiliki oleh lembaga (seperti universitas atau lembaga lainnya). Dimakalah ini juga ditulis bahwa pengertian tentang repository yang banyak dikutib adalah yang dikemukakan oleh Lynch (2003) dan definisinya Ware (2004).
Dalam definisi Lynch (2003) menekankankan bahwa repository itu merupakan serangkaian layanan  ( a set of services) yang dikembangkan oleh suatu universitas (institusi)berupa pengolaan ( manajement) dan penyebarluasan (dissemination) berbagai hasil kegiatan ilmiah sivitas akademi dalam bentuk digital material.
Untuk mengembangkan layanan sebagaimana dikemukakan dalam devinisi tersebut diatas, universitas perlu membangun infrastruktur yang mendayagunakan teknologi informasi dengan spesifikasi tertentu.
Dalam definisi ware (2004; dalam bailey 2005) memandang repository sebagai sebuah infrastruktur komunikasi ilmiah ( scholarly communication) yang harus memenuhi ketentuan antara lain,
Ø  Infrastruktur repositori itu merupakan sebuah database atau repositori berbasis Web ( online ) untuk mengumpulkan, menyimpan dan menyebarluaskan berbagai jenis karya ilmiah ( scholarly material ) yang dihasilkan oleh suatu institusi ( perguruan tinggi)
Ø  Dapat menyimpan data secara cumulative ( dalam jumlah yang terus meningkat), dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan jangka panjang ( Long-term preservation) dan prepetual atau dapat di akses secara terus menerus secara open ( terbuka)
Ø  Menggunakan OAI-compliant software sehingga mempunyai tingkat interoperability yang dapat dihandalkan.
Definisi diatas tersebut dapat saling melengkapi, bahwa repository tidak lain adalah sebuah upaya perguruan tinggi untuk membuat inovasi da terobosan dalam membangun sarana atau infrastruktur komunikasi ilmiah yang reliable dan sustainable dengan mendayagunakan teknologi informasi.
Udah selesei nich bahas tentang repositorynya , seperti yang ann bilang dari awal bahwa ann baca makalah ini sambil dengerin penjelasan dari pak faiz, so lumayan lebih ngerti dari pada kemarin-kemaren. Kan bacanya sambil dijelasin. Setelah mentok dengan devinisi tentang apa itu repository, saatnya kita ganti ke potensi, fungsi dan manfaat institutional repository.

POTENSI, FUNGSI,DAN MANFAAT INSTITUTIONAL REPOSITORY.
Dalam makalah yang ann dapat dari pemateri yakni pak Faiz, fungsi repository adalah untuk memfasilitasi komunikasi ilmiah .
Bagi Perguruan Tinggi , repository dapat memberikan manfaat antara lain, sebagai sarana untuk showcase ( menunjukkan hasil riset ungguln ), meningkatkan prestige ( nama harum lembaga) dan meningkatkan visibility. Riset-riset unggulan universitas dapat disebarluaskan dengan mudah dan cepat melalui repository. Pengakuan komunitas akademis terhadap riset-riset tersebut akan mengharumkan nama lembaga ( prestige). Pada giliranya, prestige ini dapat menarik minat bayak calon mahasiswa untuk menempuh study pada perguruan tinggi tersebut

Repository juga dapat menaikkan tingkat visibility suatu penelitian atau karya ilmia karena masyarakat dunia dapat dengan mudah mengaksesnya baik secara langsung maupun melalui accademic search engine, seperti Google Scholar, BASE, CORE dan lain-lain

Adapun bagi author ( penulis, peneliti, dosen) , repository juga mempunyai manfaat yang banyak. Repository dapat memasilitasi dosen dalam mengelola beragam portofolio hasilun untuk kenaikan kepengangkatan dosen. Menurut kebijakan yang berlaku saat ini, harus dapat diakses secara online melalui melalui berbagai search engine akademik dan sarana pengindeksan.
Setelah belajar tentang definisi, manfaat, dan fungsi repository, saatnya praktek langsung dengan softwarenya, mengingat ann yang masih sangat gaptek,  ini pasti njelimet banget,dan...jegerrrrrrr
Emang bener2 mumet. Otak ann bener2 nggak bisa nangkep dengan apa yang beliau praktekkan, selalu ketinggalan dan kalah cepat dengan jaringannya. Coz karna harus dlm keadaan connec internet, biar bisa instal sofwer Eprints repositorynya.
Sumpah ann itu gak bisa ngejelasin secara materi, tapi kalo langsung praktek pasti bisa.
Pas praktek dan cb instal mengikuti intruksi dari p. Miswan, WOW...WOW...WOW...!!!! susahnya pakek banget, jadinya SUSAH BANGET dech! (itu sih berlaku buat kita yang pemula), karna ketika ann mengamati peserta di sekeliling ann, ada juga kok yang dengan mudah mengikuti, tp ya itu, rata-rata yang mengerti itu yang ahli dibidang IT, (setelah tanya-tanya ke mereka).
Kenapa ann bilang susah, karna selain ann baru kenal sama yang namanya repository, jari jemari ann juga kurang cepat menekan kyboard dilaptop. Dan pastinya kalah cepet sama signal WIFI karna untuk menginstalnya juga butuh connet dengan internet. Sekali dua kali, dan tiga kali nginstal , GAK BERHASIL.....! ( ah! Gak berhasil kok bangga) , ternyata banyak yang ngalami kayak gini.
Coba lagi, gagal lagi, coba terus gagal terus akhirnya NYERAH...., OPS! Ada yang nyamperin dan kaci petunjuk , ya menuntun gitu....mencoba untuk move-on. Tapi ya masi gagal terus...
Ditengah-tengah keputus asaan lantaran acara uda mau selesai tapi belum berhasil nginstal, Ya Allah.....ada harapan untuk bisa menyelesaikan penginstalan meskipun di ujung masih sempat gagal.
(ini cm masalah signal aja kok...).so ann coba lagi, BISMILLAH setelah mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada di makalah. YES! YES! YES! BERHASIL.......!
Akhirnya berhasil, bwangga banget kalo uda kaya gini, jadi ngerasa pinter meski gak pinter-pinter amat ( wkwkwkwk).
Nah loh!jadi CURCOL....gak papa dech! Yang penting kan ann uda selesai nulis definisi tentang apa itu repository sesuai apa yang ann dapet dari STAIN KEDIRI.
Kalo dirasa kurang jelas, yaiyalah...kan ann masih pemula..masih kenalan juga sama repository, belum ada pendekatan. Jadi kalo pengen lebih jelas silahkan meluncur ke PERPUSTAKAAN STAIN KEDIRI.
SO, sebelum ann CURCOL lagi nich.....di udahin dulu yach tulisannya,
Nanti disambung lagi dengan tema yang berbeda.

C – U  Nex time.....